PERUBAHAN NILAI MATA UANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA DAN PENJUALAN PRODUK PASAR
Dalam rezim yang fleksibel, harga mata uang domestik dapat naik dan turun, tergantung pada keseimbangan di pasar valuta asing. Ketika harga mata uang domestik turun relatif terhadap mata uang asing, itu berarti, mata uang domestik terdepresiasi. Sebaliknya, apresiasi terjadi ketika mata uang domestik menguat relatif terhadap mata uang asing.Ketika terdepresiasi, mata uang domestik, dengan nominal yang sama, membeli lebih sedikit mata uang asing. Misalnya, nilai tukar rupiah berubah dari Rp15.000 / USD menjadi Rp16.000 / USD. Bagi orang Indonesia, rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS. Mereka harus menukar Rp16.000 untuk mendapatkan 1 dolar AS, lebih besar dari sebelumnya (Rp15.000).
Tapi, bagi orang Amerika, mata uang mereka terapresiasi terhadap rupiah. Mereka bisa mendapatkan lebih banyak rupiah untuk 1 dolar AS yang mereka pegang (dari Rp15.000 hingga Rp16.000). Berikutnya adalah apresiasi mata uang. Asumsikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak dari Rp15.000 / USD ke Rp14.000 / USD. Orang Indonesia mengatakan bahwa rupiah mereka menguat. Itu karena, dengan hanya Rp14.000, mereka bisa mendapatkan satu dolar AS, lebih rendah dari sebelumnya (Rp15.000). Sebaliknya, bagi orang Amerika, mata uang mereka terdepresiasi. Dengan 1 dolar AS, mereka mendapat lebih sedikit rupiah (dari Rp15.000 menjadi Rp14.000.
PENGARUHNYA TERHADAP PENJUALAN PRODUK
Perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi harga barang impor dan ekspor. Perdagangan internasional tidak hanya melibatkan barang dan jasa, tetapi juga beberapa mata uang sebagai alat pembayaran. Jadi, ketika harga mata uang domestik terhadap mata uang negara-negara mitra berubah, itu juga mempengaruhi harga barang dan jasa. Pengaruh nilai tukar pada perdagangan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan globalisasi dan peningkatan teknologi telah meningkatkan jumlah bisnis yang membeli dan menjual di luar negeri. Bisnis perlu mempertimbangkan nilai tukar saat membeli dan menjual barang. Karena nilai tukar mempengaruhi harga barang dan jasa, itu juga berdampak pada pendapatan dan biaya (dan laba) perusahaan. Dampaknya bahkan lebih signifikan ketika ekonomi suatu negara bergantung pada perdagangan internasional. Ketika mata uang domestik terdepresiasi terhadap mata uang negara mitra, itu berarti harga barang impor menjadi lebih mahal. Bisnis domestik membayar lebih banyak untuk mendapatkan jumlah barang yang sama. Karena itu, mereka cenderung mengurangi impor.
Berikut beberapa pengaruh kurs terhadap bisnis:
1. Pengaruh Terhadap Importir
Jika Anda memiliki bisnis dibidang penjualan produk yang mengharuskan mengimpor bahan baku dari luar negeri, tentu nilai kurs sangat menentukan keuntungan yang akan Anda dapatkan. Namun, dalam kondisi rupiah yang melemah terhadap mata uang asing yang umumnya dollar, maka akan membuat perusahaan Anda mengeluarkan uang lebih banyak daripada biasanya. Jika terjadi kondisi seperti ini, maka perusahaan Anda akan mengalami kerugian jika tidak menaikkan harga jual produk.
2. Pengaruh Terhadap Eksportir
Perubahan nilai kurs lebih sering menguntungkan bagi pebisnis yang melakukan kegiatan ekspor. Nilai tukar dollar yang sering menguat menyebabkan harga jual produknya yang di ekspor keluar negeri akan semakin terjual dengan harga tinggi karena konsumen membayar dengan dollar. Tentu hal ini sangat menguntungkan.
3. Pengaruh Terhadap Hutang Piutang
Jika nilai tukar rupiah terus melemah terhadap mata uang asing, ini akan merugikan pengusaha yang memiliki utang luar negeri. Karena nilai utangnya akan semakin tinggi juga.
4. Pengaruh Terhadap Pemilik Dollar
Saat ini sudah banyak masyarakat kita yang mengumpulkan uang dollar. Tujuannya adalah untuk mendapatkan nilai tukar yang lebih tinggi daripada saat ia membeli dollar tersebut. Taktik ini sebenarnya sah-sah saja dan bisa diterapkan sebagai uang deposito perusahaan.
sumber :
https://www.google.com/amp/s/cerdasco.com/nilai-tukar/
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/en/article/339-pengertian-kurs-mata-uang-jenis-dan-faktor-yang-mempengaruhi-nilai-tukar
Komentar
Posting Komentar